Selasa, 10 Juni 2014

GLIKOSIDA SIANOPHORA




Glikosida sianogen disebut juga glikosida sianophora, merupakan glikosida yang jika dihidrolisis menghasilkan asam sian (HCN).    Contoh tanaman yang banyak mengandung glikosida ini adalah Prunus serotina,  Sabucus nigra, Manihot utilissima, dll.  Glikosida ini contohnya manihotoksin (dari tanaman ketela pohon),  amygdalin (dari tanaman amanel pahit), linamarin (biji lini), faseolunatin (dari Phaseolus lunatus).  Mereka menghasilkan asam prusat (prussic acid) pada hidrolisis dan merupakan glikosida sianppora atau sianogen yang pertama
Glikosida sianopora adalah glikosida yang pada ketika dihidrolisis akan terurai menjadi bagian-bagiannya dan menghasilkan asam sianida (HCN).
Biosintesa Glikosida Sianopor Aglikon-aglikon dari glikosida sianofor yang digunakan dalam pengobatan adalah senyawa-senyawa fenilprokanoid, yang merupakan turunan dari asam amino C6 – C3 seperti fenilalanin dan tirosin. Biosintesa senyawa ini adalah melalui “Shikimic Acid Pathway”.


Setelah terbentuk asam shikimat dapat mengalami fosforilasi dan bereaksi dengan asam fosfoenolpiruvat membentuk asam profenat, yang selanjutnya melalui asam fenilpiruvat menjadi fenilalanin.
biji buah-buahan yang mengandung racun glikosida sianogenik adalah apel, aprikot, pir, plum, ceri, dan peach...

PERMASALAHAN
Kandungan apa yang terdapat dalam biji apel, aprikot, pir, plum, ceri, dan peach  yang dapat menyebabkan terjadinya racun dalam tubuh ketika kita secara tidak sengaja menelan / mengunyah biji tersebut dalam jumlah yang banyak?
Lalu bagaimana jika biji apel, aprikot, pir, plum, ceri, dan peach ini termakan oleh anak-anak atau orang dewasa ? mengapa ?
Yang mana lebih cepat reaksinya keracunannya pada anak-anak atau orang dewasa ? mengapa?
Bisakah anda memberikan reaksinya ketika biji-bijian tersebut dapat berubah menjadi racun dalam tubuh ? jika bisa tolong tulis mekanisme reaksinya  J

4 komentar:

  1. glikosida sianogenik.
    dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan, mual, muntah dan sakit kepala.
    karena ketia biji segar dikunyah maka zat tersebut dapat berubah menjadi hidrogen sianida yang bersifat racun.
    tentu lebih cepat anak-anak, seara kekebalan tubuh pada anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa. semoga membantu

    BalasHapus
  2. hal yang terkandung dalam buah itu merupakan glikosida sianogenik. Glikosida sianogenik adalah senyawa hidrokarbon yang terikat dengan gugus CN dan gula yang mana efeknya dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan, mual, muntah dan sakit kepala.
    karena ketia biji segar dikunyah maka zat tersebut dapat berubah menjadi hidrogen sianida yang bersifat racun.
    Glikosida sianogenik dapat terhidrolisis secara enzimatis menghasilkan asam sianida (HCN), atau asam prusat yang sangat beracun. Hidrolisis ini dilakukan oleh enzim Beta glikosidase, menghasilkan gula dan sianohidrin. Tahap berikutnya adalah degradasi sianohidrin menjadi HCN dan senyawa keton atau aldehid.
    Tahap lain dari hidrolisis Glikosida sianogenik adalah melalui enzim Hidroksinitril Liase yang tersebar luas pada berbagai tanaman. Pada tanaman utuh, keberadaan enzim hidroksinitrilliase dengan Glikosida sianogen terpisah. Namun, pada saat terjadi kerusakan jaringan tertentu pada bagian tanaman tersebut, maka enzim ini akan langsung bertemu dengan senyawa glikosida sianogen hingga pelepasan HCN dapat terjadi.

    BalasHapus
  3. baiklah saya akan menambahkan sedikit
    kandungan yang terdapat dalam biji apel , aprikot, pir, plum, ceri dan peach asalah glikosid sianogenic atau sianida.
    jika buah-buah tersebut terkunyah maka penderita akan merasakan sakit perut, atau muntah-muntah , keringat berlebihan dan penyempitan saluran pernapasan.
    bagi anak-anak atau orang dewasa menelan sejumlah kecil saja biji buah-buah tersebut maka dapat menimbulkan gejala keracunan pada sejumlah kasus yang berakibat fatal .
    reaksi keracunan ini lebih cepat terserang adalah anak-anak karena kekebalan tubuh anak belum optimal dibandingkan orang dewasa.

    BalasHapus